Senin, 30 Januari 2012

P.E.N.J.U.A.L.A.N :D

HONDA BEAT: Penjualan Dipatok 1,35 Juta Tahun Ini

Large_beat-red-lama-289x300

Berita Terkait

JAKARTA: PT Astra Honda Motor menargetkan penjualan skuter matik Honda BeAT mencapai 1,35 juta unit pada tahun ini atau tumbuh sekitar 28% dibandingkan dengan tahun lalu 1,03 juta unit.

Tahun lalu, BeAT berkontribusi sekitar 43,4% dari total penjualan skutik Honda yang mencapai 2,38 juta unit. Penjualan BeAT mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun, yakni dari 208.490 unit pada 2008 menjadi 426.935 unit pada 2009, serta 712.007 unit pada 2010.

Adapun, pasar skutik secara nasional juga mengalami pertumbuhan sepanjang tahun lalu. Pada 2011, segmen ini tumbuh 22,9% dari 3,37 juta unit menjadi 4,15 juta unit. Honda sendiri mencatatkan pertumbuhan hingga 53,5% dari 1,55 juta unit menjadi 2,38 juta unit.

Dengan pencapaian tersebut, Honda mengukuhkan posisinya sebagai market leader di segmen skutik, dengan pangsa pasar sekitar 57,4% atau tumbuh dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 45,9%.

Tahun ini, Honda BeAT diharapkan dapat meraih puncak penjualannya. Guna mencapai target dan memperkuat posisinya di segmen skutik low price, AHM mengubah stripe dan merilis dua warna baru yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen.

Direktur Pemasaran AHM Auddie Alexander Wiranata menyebutkan penjualan Honda BeAT yang terus tumbuh setiap tahunnya semakin menegaskan posisi motor ini sebagai trend setter skutik di kalangan anak muda di Tanah Air.

“Konsumsi bahan bakar yang irit dan ukuran desain body compact yang sesuai dengan profil tubuh rata-rata masyarakat Indonesia membuat Honda BeAT disukai konsumen," kata Auddie Minggu 29 Januari 2012.

Untuk mempertahankan keberadaannya sebagai trend setter, lanjutnya, di awal tahun ini AHM menambah dua warna baru yaitu white blue dan white green, serta mengubah tampilan stripe sehingga penampilannya lebih stylish, dinamis, dan berwarna.

Sementara itu, sambungnya, pihaknya tetap akan memperhatankan warna merah, hitam, dan putih, untuk memberikan pilihan yang lebih banyak kepada konsumen di dalam negeri.

“Kami berharap penambahan warna baru dan stripe baru ini dapat memenuhi keinginan remaja dan juga orang dewasa yang berjiwa muda," tuturnya.

Honda BeAT dengan warna dan striping baru ini akan dipasarkan mulai akhir Januari 2012. Terdapat 5 pilihan warna, yakni Hard Rock Black, Electro Red, Techno White, Groovy Blue, Disco Green.

Skutik ini dipasarkan dengan harga yang sama dengan sebelumnya yaitu Rp11,7 juta on the road Jakarta untuk tipe jari-jari (Spoke Wheel) dan Rp12,5 juta untuk tipe racing (cast wheel). (bas)


Discuss: HONDA BEAT: Penjualan Dipatok 1,35 Juta Tahun Ini

Showing 0 - 0 of 0 comments
  1. Gambar tantangan reCAPTCHA
    Dapatkan kata pengujian baru Dapatkan kata pengujian berbentuk audio Bantuan

Selasa, 06 Desember 2011

kisah 2 bersaudara

Nama                : Chintia Haryadi
Kelas                : Retansa
Alamat              : Jln. Rancah Rt/Rw 02/06 dusun cipurut cisaga
Te.Ta.La           : Ciamis, 01 maret 1994
Hobi                 : Olahraga,nyanyi
Cita*                : Guru
           
            Tuhan maha adil hingga ia ciptakan makhluk nya secara berpasang-pasangan. Tuhan mempertemukan 2 insan dibawah naungan langit biru dengan janji suci sehidup semati. Antara Dadi Haryadi dan Een Sunarsih, tak terasa waktu pun bergulir dengan lincah hingga mereka diberikan berkah seorang anak laki-laki bernama Agus Fajar yang lahir pada tanggal 11 Agustus 1982. tak lama setelah itu mereka kembali dianugerahi seorang puteri bernama Chintia Haryadi yang lahir pada tanggal 01 maret 1994. hingga sekarang mereka masih berkumpul dibawah naungan sang imam dan hidup bahagia.

Rumahku terletak di Jln. Rancah rt/rw 02/06 dusun CIPURUT desa CISAGA kecamatan CISAGA kabupaten CIAMIS provinsi JAWA BARAT negara INDONESIA.







LOKASI SEKITAR RUMAHKU :

      Karang Kamulyan adalah salah satu cagar budaya yang ada di Kabupaten Ciamis. Cagar budaya yang luasnya hamper 25 Ha ini merupakan peninggalan Kerajaan Galuh. Situs ini terletak antara Ciamis dan Banjar, jaraknya sekitar 17 km ke arah timur dari kota Ciamis.Berbicara mengenai Karang Kamulyan, fikiran kita akan langsung tertuju pada sebuah situs peninggalan sejarah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Jilid III, situs adalah daerah temuan benda-benda purbakala.Situs ini juga dapat dikatakan sebagai situs yang sangat strategis karena berbatasan dengan pertemuan dua sungai yakni Sungai Citanduy dan Cimuntur. Memang sampai sekarang belum ada bukti otentik mengenai apakah di situs ini dulunya merupakan pusat kerajaan Galuh atau bukan, tapi kalau kita kaitkan dengan kepercayaan atau agama yang berkembang saat itu yaitu agama Hindu, daerah ini memang cocok dijadikan pusat kerajaan Galuh karena berada dekat pertemuan dua sungai tersebut.Kosoh S, dalam bukunya yang berjudul Sejarah Daerah Jawa Barat mengemukakan:
“… apabila ditinjau dari sudut pandang keagamaan dalam hal ini agama Hindu, Karang Kamulyan adalah sebuah tempat yang letaknya sangat baik, yaitu pertemuan dua sungai besar, yaitu Sungai Cimuntur dan Sungai Citanduy”.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa penduduk setempat dan juga Babad Galuh menganggap bahwa Karang Kamulyan itu juga merupakan pusat Kerajaan Galuh karena dilihat dari arti katanya sendiri, Karang Kamulyan artinya tempat yang mulia atau tempat yang dimuliakan.
Para sejarawan dapat menyimpulkan bahwa agama yang dianut pada masa Kerajaan Galuh adalah agama Hindu karena berdasarkan Carita Parahyangan yang menyebutkan bahwa pemujaan yang umum dilakukan oleh Raja Galuh adalah sewabakti ring batara upati. Upati berasal dari bahasa Sansekerta utpati atau utpata, yaitu nama lain untuk Yama, dewa pencabut nyawa agama Hindu dari mazhab Siwa. (Nugroho Notosusanto ; 1993 : 358)
Berbicara mengenai Karang Kamulyan, kita tidak bisa terlepas dari cerita Ciung Wanara, menurut masyarakat setempat kisah ini memang menarik untuk ditelusuri, karena selain menyangkut cerita tentang Kerajaan Galuh, juga dibumbui dengan hal luar biasa seperti kesaktian dan keperkasaan yang tidak dimiliki oleh orang biasa namun dimiliki oleh Ciung Wanara.
Masa kecil Ciung Wanara dibesarkan oleh kakeknya Aki Balangantrang. Setelah dewasa, Ciung Wanara dijodohkan dengan cicit Demunawan bernama Dewi Kancana Wangi, dan dikaruniai puteri yang bernama Purbasari yang menikah dengan Sang Manistri atau Lutung Kasarung.
Dalam usahanya merebut kerajaan Galuh dari tangan Sang Tamperan, Ciung Wanara dibantu oleh kakeknya yaitu Aki Balangantrang yang mahir dalam urusan peperangan dan kenegaraan bersama pasukan Geger Sunten. Perebutan kerajaan ini konon tidak dilakukan dengan peperangan, tapi melalui permainan sabung ayam yang menjadi kegemaran raja dan masyarakat pada saat itu. Ciung Wanara memenangkan permainan ini dengan mudah.
Ciung Wanara memerintah selama 44 tahun (739-783 Masehi), dengan wilayah dari Banyumas sampai dengan Citarum, selanjutnya setalah Ciung Wanara melakukan manurajasuniya (mengakhiri hidup dengan bertapa), maka selanjutnya kerajaan Galuh dipimpin oleh Sang Manistri atau Lutung Kasarung, menantunya. Ciung Wanara disebut juga Sang Manarah, atau Prabu Suratama, atau Prabu Jayaprakasa Mandaleswara Salakabuwana.